PAS Band
Latar belakan
Lahir Bandung
Indonesia
Jenis Musik rock , hip h
Alternative
Tahun aktif 1990 - seka
Perusahaan
rekaman
Aquarius Musik indo
Situs resmi www.pasband.cim
Anggota
Yukie (vokal)
Trisno (bass)
Bengbeng (gitar
Sandy (drum)
Mantan Anggota
Richard Mutter (dr
Pas Band adalah
kelompok musik yang
mencampurkan warna
musik rock, hip hop, dan
punk. Pas Band digawangi
oleh Yukie (vokal), Trisno
(bass), Bengbeng (gitar),
Sandy (drum).
Perjalanan karier
Awalnya, band yang lahir
di kampus Unpad ini
mulai meniti karier dari
panggung-panggung
underground sejak 1989.
Pas Band berdiri secara
resmi pada tahun 1990.
Pada tahun 1993 grup
yang terdiri dari Bengbeng
(gitar), Trisno (Bass), Yukie
(vokal) dan Richard Mutter
(drum) ini merilis album
EP berbendera indie label
dengan debut, Four
Through The Sap .
Mulai album kedua In
(No) Sensation (1995)
hingga sekarang, mereka
digandeng oleh Aquarius
Musikindo . Label ini
membebaskan mereka
untuk berkarya. Meskipun
tidak bisa merangkul
semua orang lewat
musiknya yang tidak
biasa, namun mereka
mulai membangun basis
massa yang setia dengan
jalur yang mereka pilih.
Album kedua ini diikuti
oleh album-album mereka
berikutnya, yaitu
indieVduality (1997),
Psycho I.D (1998). Pada
album keempat, Richard
mengundurkan diri dan
posisinya digantikan oleh
Sandy (ex- U'Camp ) [1].
Dengan formasi tanpa
Richard, mereka merilis
album kelima yang
berjudul Ketika (2001),
namun Sandy belum
dapat bermain pada
rekaman album ini karena
masih terikat kontrak
dengan label lain. Sandy
yang sekarang ini menjadi
penyiar di I-Radio 89.6 FM
bergabung di album
keenam PAS 2.0 (2003),
dan album ketujuh
Stairway to Seventh
(2004). Dua tahun
kemudian, Pas Band
meluncurkan album the
best berisi 3 lagu barunya
Permata Yang Hilang,
Romeo & Juliet, dan
Gladiator dan 9 lagu hits
lamanya. Dua tahun
seakan menjadi waktu
yang tepat untuk
mengumpulkan materi
untuk album terbarunya,
dan akhirnya Pas Band
mengumumkan akan
menelurkan album
barunya pada 20 Maret
2008, berjudul
Romantic...Lies...and
Bleeding . Hits terbarunya
berjudul "Aku" yang
bercerita tentang
pengakuan seorang lelaki
bajingan, telah malang
melintang diputar di
radio-radio dan Internet .
Four Through The Sap
(1993 s/d 1995)
Pada awal tahun 1993
berkisar 2 tahun sesudah
Pas Band didirikan,
mereka berencana untuk
masuk mayor label lewat
jalur rekaman amatir atau
anak muda masa kini
menyebutnya Independent
Label. Trisnoize, Beng-
beng dan Yukie telah
merancang 4 buah lagu
untuk direkam dalam
bentuk mini tape (kaset). 4
Buah lagu tersebut
adalah : Gangster of Love,
Old Fashioned Sickness,
Here Forever dan Dogma.
Tujuannya agar lagu-lagu
mereka dapat
dipromosikan secara
maksimal, Tadinya mereka
kurang yakin akan hasil
rekaman yang mereka
rekam pada bulan Oktober
1993 s/d November 1993
silam. Namun, setelah
diputar berkali-kali
rupanya malah mendapat
respon positif yang cukup
lumayan oleh pendengar.
Hingga pada akhirnya
mereka mendapat
sokongan dana dari
stasiun radio pada masa
itu yakni 104.4 FM GMR
Radio untuk menjual
album tersebut secara
luas. Baru berjalan 3
Bulan pasca diedarkan,
album tersebut sukses
terjual lewat
pendistribusian yang
dibiayai oleh Samuel
Marudut. Sedangkan
Samuel Marudut sendiri
adalah kawan sekaligus
CEO 104.4 FM GMR Radio
yang telah wafat karena
mengalami kecelakaan
lalu lintas sebelum band
yang menjadi asuhannya
tersebut masuk dapur
rekaman mayor label.
Sebagai dedikasi
terhadapnya, maka Pas
Band menggarap sebuah
lagu untuk dirinya yang
berjudul "Red Light
Shooter", kelak
dikemudian hari lagu
tersebut akan masuk
tracklist dalam album In
(No) Sensation .
In (No) Sensation (1995
s/d 1997)
Pasca meninggalnya
Samuel Marudut pada
tahu 1994, Pas Band harus
berjuang sendiri mengais
rejeki di kumuhnya
ibukota. Untungnya
berbekal kaset demo yang
mereka rekam dengan
lagu-lagu mereka sendiri,
Pas Band sibuk mencari
label-label rekaman untuk
mengajukan tawaran agar
bisa membuat album
secara mayor label.
Berkali-kali kaset demo
mereka ditawarkan ke
berbagai macam merek
label rekaman di Jakarta,
Sayang tak ada satupun
yang mau mengontrak
mereka dengan alasan/
dalih anti_lagu berbahasa
inggris yang sedang
merebak. Keberuntungan
pun mulai berpihak
semenjak salah satu label
ternama membeli album
" Four Through The Sap "
dan menjualnya kembali
dengan pendistribusian
secara nasional.
Kesuksesan akhirnya
datang menghampiri
setelah mereka berhasil
mendapatkan label yang
mau mengontrak dengan
nilai kontrak yang cukup.
Setelah masuk ke mayor
label, mereka mulai
menjalani sesi rekaman
dan take vocal di Jakarta
selama 6 Bulan. Dan pada
pertengahan tahun 1995
dirilislah album bertajuk
" In (No) Sensation" yang
angka penjualannya
meroket 100.000 Copy
hanya dalam waktu
se_minggu.
Dan dimasa itulah mereka
mulai menggarap video
clip promosi untuk
pertamakalinya dengan
mengambil salah satu
single dari 12 lagu yang
terdapat didalam album
" In (No) Sensation". Lagu
yang berjudul "Impresi"
dipilih sebagai single dan
video clip promosi
mereka. Dalam
penggarapannya, video
clip ini direkam oleh kru
Cerahati yang diketuai
oleh sang drummer,
Richard Mutter. Sayangnya
video clip tersebut dicekal
oleh salah satu stasiun
televisi yang tidak suka
dengan adegan-adegan
tak lazim, walaupun
begitu' mereka tetap
sukses dengan
menggondol omset
penjualan hingga 400.000
Copy dan honor konser
diatas Rp.10.000.000,-.
Suksesnya lagi mereka
mendapat penghargaan
sebagai Grup Musik
terbaik oleh Aquarius
Musikindo selaku
pengedar album-album
PAS Band yang sampai
saat ini masih bersedia.
IndieVduality (1997 s/d
1998)
Tahun 1997 merupakan
tahun ke 3 mereka
bernaung dibawa bendera
Aquarius Musikindo, pada
tahun itu mereka kembali
merilis album yang
berjudul "indieVduality ".
Dengan bermodalkan alat
musik dan seperangkat
soundsystem baru,
mereka bermain musik
dengan sungguh-sungguh
serta lebih dewasa. Dalam
album ini mereka mulai
agak nakal dengan lagu
yang lirik-liriknya terkesan
pedas. Dengan
mengandalkan single
"Anak Kali Sekarang", lagu
ini merupakan single
promosi sekaligus video
clip yang mereka edarkan
guna memperbanyak
pemasukan dan royalti
dari hasil penjualan
album tersebut.
Sayangnya, seperti pada
album sebelumnya
mereka juga harus
kembali menarik
peredaran video clip
"Anak Kali Sekarang"
karena masalah biaya cash
back dari stasiun televisi
yang menayangkannya.
Bahkan beberapa fans
menyebutkan bahwa itu
hanya dalih untuk
membenarkan bahwa
video clip ini telah dicekal
oleh LPP TVRI yang pada
masa itu dikendalikan
Pemerintah Orde Baru.
Psycho I.D & Keluarnya
Richard (1998 s/d 1999)
Waktu terus bergulir dan
Pas Band mulai kembali
merilis album pada tahun
bersejarah, dimana pada
masa itu Rezim Orde Baru
runtuh dan memulai
berdirinya Rezim
Reformasi. Judul Psycho
I.D dipilih sebagai judul
album ke 3 mereka. Lagu
yang berjudul " Bocah "
dijagokan sebagai hits
atau single pada waktu
itu. Sejak saat itu Pas
Band mulai bebas
melebarkan sayapnya
tinggi-tinggi setelah
dahulu pernah dicekal
dan dikecam lantaran aksi
panggungnya yang terlalu
ugal-ugalan. Biarpun telah
kembali bebas berkarya
tanpa adanya sensor,
namun di album inilah
merupakan akhir karier
bagi Richard . Karena
dirinya menyatakan telah
bosan setelah 7 Tahun
bergabung dengan Pas
Band dan sering
mendapat teror dari pihak
yang tak dikenalnya.
Selepas kepergian
Richard , Pas Band
memutuskan untuk vakum
selama 2 tahun dengan
menjadi dosen dan guru.
Masuknya Sandy
Andarusman & Ketika...
(2001 s/d 2003)
2 Tahun vakum tak
menjadikan semangat
bermusik mereka luntur
seketika, pada tahun 2001
mereka merilis album
comeback dengan judul
Ketika . Menariknya di
dalam proses rekaman
album ini mereka
menyewa 2 additional
drummer, Single dari
album ini adalah "Terlalu
Yakin, Mungkin" dan
"Kesepian Kita" yang
dinyanyikan bersama
penyanyi pendatang baru,
Tere . Setahun kemudian
lagu "Kesepian Kita"
dijadikan soundtrack
resmi film Ada Apa
Dengan Cinta. Baru pada
tahun ini Sandy
Andarusman yang dulunya
adalah drummernya
U'Camp telah ditetapkan
sebagai pengganti Richard
Mutter.
Pada tahun yang sama,
Pas Band diundang ke
Korea Selatan guna
memeriahakn acara
Korean Music Festival
yang diselenggarakan di
kota Bussan , Korea
Selatan.
PAS 2.0 & Kontroversi
lagu Yesterday (2003 s/d
2004)
Pada bulan Maret 2003
mereka kembali merilis
album yang berjudul PAS
2.0 dengan hits single
"Malam Tetaplah Malam",
"Tak Pernah Ada",
"Yesterday" dan "Jengah".
Ada sebuah kontroversi
dimana lagu yang
berjudul "Yesterday"
sempat diaransemen
dengan gaya musik Punk
oleh Pas Band dan orang
yang berani
mengaransemen lagu
tersebut adala Trisnoize,
Sang Bassist. Anehnya,
lagu ini agak berhasil
mendongkrak popularitas
band tersebut karena
merekalah dan satu-
satunya band Indonesia
yang berani menyanyikan
lagu keramat itu.
Sebenarnya lagu ini
adalah lagu ciptaan The
Beatles yang dinyanyikan
oleh Paul McCartney .
Stairway to Seventh
(2004 s/d 2006)
Masuk pada tahun 2004,
Pas Band lebih
mengutamakan melayani
parpol-parpol yang
sedang kampanye dalam
melaksanakan pemilihan
umum. Maka dari itu
mereka sengaja
mengundur jadwal
peluncuran album mereka
yang bertitel Stairway to
Seventh' tadinya mereka
ingin meluncurkan album
tersebut pada awal bulan
Mei 2004, sayangnya
karena masih sibuk tour
album dan menjadi
bintang tamu kampanye
pemilihan umum, maka
album ini baru
diluncurkan pada
November 2004. Album ini
banyak digarap dengan
bantuan musisi-musisi
papan atas dan penyanyi-
penyanyi populer kala itu,
seperti Reza Arta Mevia
dan Bunga Citra Lestari.
Bahkan penyanyi orkestra
bertehnik Valcetto,
Christopher Abimanyu
sempat menyumbang
suaranya di lagu
"Bayangan" yang
merupakan lagu milik
band pertamanya Sandy'
yakni U'Camp.
The BeAst of PAS (2006 s/
d 2008)
Di tahun 2006, Pas Band
mulai jenuh mengeluarkan
lagi-lagu baru' lantaran
sepinya omset penjualan
sehingga mereka hanya
merekam 3 lagu saja.
Kemudian album yang
dijanjikan itu bertajuk The
BeAst of PAS , album ini
adalah album kompilasi
yang direkam sejak tahun
1995 sampai tahun 2004.
Dengan single yang cukup
menghentak' yakni
"Gladiator", mereka
mencoba kembali meraih
chart dan mendapat
respon yang positif dari
pendengar setianya.
Romantic... Lies... and
Bleeding (2008 s/d
sekarang)
Setelah meluncurkan
album kompilasi, mereka
kembali meluncurkan
album dengan lagu-lagu
barunya' di album ini PAS
Band memang tidak
sesukses dahulu. Karena
album ini adalah album
paling tidak laku dalam
sejarah penjualan album
Pas Band, terlebih album
ini tidak meraup omset
yang besar. Pada
kenyataannya album
Romantic...Lies...and
Bleeding hanya terjual
10.000,- copy saja dalam
waktu 1 tahun. Lebih
ironinya lagi PAS Band
diterpa isu
ketidakharmonisan
personil-personilnya,
sehingga di media-media
cetak banyak yang
memberitakan bahwa
album ini akan menjadi
album terakhir mantan
Grup musik indie label
tersebut.
Namun, Yukie membantah
pernyataan media itu
dengan wawancara
eksklusif di salah satu
televisi swasta' dia bilang
"Kami hanya hiatus
sampai waktunya tiba",
"Karena kami semua
masih punya urusan
masing-masing' saya
sekarang jadi Dosen,
Beng-beng sekarang jadi
PNS, Trisno jadi guru les
bahasa jerman dan Sandy
masih menjadi penyiar
radio" kata Yukie.
Dengan pernyataan itu
pihak pers akhirnya
dituduh melemahkan
Grup Musik Rock
Indonesia, karena
dianggap melecehkan
nama baik orang lain
tanpa bukti-bukti otentik.
Hal semacam itu juga
dialami grup-grup musik
se_aliran atau lain aliran
yang pada dasarnya ingin
menggusur musik Rock
dari Indonesia.
Diskografi
Album Studio
Four Through The Sap
(1993)
In (No) Sensation (1995)
indieVduality (1997)
Psycho I.D (1998)
Ketika (2001)
PAS 2.0 (2003)
Stairway to Seventh
(2004)
The BeAst of PAS (2006)
Romantic...Lies...and
Bleeding (2008)
Album Kompilasi
Rock (2011f
Tuesday, 8 April 2014
biografi pas band
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment