Thursday, 21 June 2018

Hujan (taiwan)

Teringat masa kecil dahulu betapa senangnya ketika hujan turun bisa bermain air tanpa peduli mungkin keesokan harinya kita akan sakit. Waktu berlalu begitu cepat, kita bukanlah anak-anak lagi, ada banyak yang perlu di pikirkan. Tidak seperti masa kecil yang hanya berpikir tentang bermain. Dan kini hujanpun terasa berbeda ketika masa kecil dulu. Mungkin ketika masa kecil dulu yang kita pikirkan ketika hujan hanya ingin bermain air dan hujan-hujanan, namun setelah dewasa, yang kita pikirkan tentang sebuah perjalanan, pekerjaan dan masih banyak lagi yang lainnya. Mungkin juga banyak yang berpikir menjadi dewasa, tua itu menyebalkan tapi menurutku tidak. Ini, tentang cara kita bersyukur dan menikmati hidup walaupun apa yang terjadi cuaca sedang panas, hujan, badai ataupun keadaan susah sekalipun. Hidup cuma sekali perbanyaklah bersyukur dan nikmatilah hidup ini sebaik mungkin.😊


#soblack

Lebaran di perantauan(taiwan)

Sudah empat kali puasa, empat kali lebaran  tidak berkumpul dengan keluarga, rasanya sudah mulai terbiasa tapi tetap saja ada yang kurang. Seperti lebaran-lebaran tiga tahun sebelumnya aku hanya bisa sungkem ke orang tua lewat telefon, ya setidaknya mengurangi sedikit rindu akan suasana lebaran. Banyak yang bikin kangen suasana lebaran di kampung halaman ya terutama adalah, suasana takbir keliling, sungkem ke orang tua, tetanga, reoni bareng teman-teman, dan juga kangen jajan dan masakan lebaran hehehe. Lebaran tahun ini taiwan sedang musim hujan rasanya ketika menelfon orang tua sidikit sedih karna belum bisa pulang. Berutunglah kalian jika bisa lebaran di kampung halaman  dan berkumpul bersama keluarga.
Semogga saja apa yang kulakukan sekara bisa berbuah manis di masa depan.